POLRES Metro Jakarta Pusat menangkap lima orang yang diduga pengedar narkoba dan obat keras. Dari hasil penyelidikan, ribuan butir obat-obatan terlarang diamankan.
Hal ini disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat menghadiri kegiatan ‘Ngopi Kamtibmas’. Turut hadir di lokasi Kabidkum Polda Metro Jaya Kombes Leonardus Harapantua Simarmata Permata, Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Harri Muharram Firmansyah, dan Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak.
“Dari operasi ini, berhasil ditangkap sebanyak 5 pelaku pengedar dan pedagang jalanan obat keras berbahaya, masing-masing berinisial AZ, FR, AJ, MA, FA,” kata Susatyo dalam keterangannya.
Susatyo merinci sebanyak 5.730 butir tramadol, 320 butir hexymer, dan 180 butir trihex disita dari tangan para pelaku. Selain itu, hasil tes urine menunjukkan bahwa para pelaku positif mengonsumsi sabu, tembakau sintetis, dan beberapa di antaranya juga positif psikotropika.
Saat ini, para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka dijerat dengan Pasal 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan atau Pasal 435, Pasal 436 (1) dan (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
“Kasus ini menunjukkan masih maraknya peredaran obat-obatan keras berbahaya yang melibatkan pelajar dan anak-anak sehingga diperlukan perhatian lebih dari masyarakat dan keluarga dalam mengawasi aktivitas mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Harri Muharram Firmansyah mengajak para orang tua untuk sama-sama proaktif mengawasi anak-anaknya. Namun, pihak kepolisian akan menindak mereka yang melakukan tindak pidana sesuai dengan aturan yang ada.
“Kuncinya adalah pengawasan orang tua. Pastikan anak-anak kita terpantau, terutama pada malam hari. Jika perlu, ajak anak-anak untuk kegiatan positif seperti salat Isya bersama di rumah,” tuturnya.