Peristiwa yang menyita perhatian publik ini terjadi di sebuah kios pertamini di kawasan Canggu, Bali. Dua wanita asing yang mengenakan bikini terlihat mengguyur diri mereka dengan cairan yang diduga bensin. Video yang merekam aksi mereka tersebut diunggah ke media sosial dan dengan cepat menjadi viral, memicu berbagai reaksi dari netizen. Menparekraf Sandiaga Uno mengaku kaget dengan perilaku turis asing itu. Ia menyatakan bisa memahami kalau saat ini banyak sekali konten kreator yang nyeleneh.
Kejadian tersebut terjadi pada malam hari, saat kios pertamini sedang tidak terlalu ramai. Kedua wanita itu terlihat datang ke kios tersebut dalam keadaan sudah mengenakan pakaian renang, lalu dengan sengaja mengisi botol dengan cairan yang diduga bensin dari mesin pertamini. Mereka kemudian mengguyur diri mereka dengan cairan tersebut sambil tertawa-tawa, seolah-olah sedang melakukan aksi yang menghibur.
Video tersebut pertama kali di unggah oleh seorang netizen yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Dalam waktu singkat, video itu menyebar luas di berbagai platform media sosial, seperti Instagram dan Twitter. Banyak pengguna media sosial yang mengecam tindakan kedua wanita bule tersebut, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya. Beberapa netizen juga menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak lingkungan dan kesehatan dari aksi tersebut.
Reaksi masyarakat Bali juga tidak kalah keras. Banyak warga lokal yang merasa marah dan tidak terima dengan tindakan kedua wanita itu. Mereka menganggap bahwa aksi tersebut tidak hanya merusak citra Bali sebagai destinasi wisata yang aman dan ramah, tetapi juga menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap budaya dan aturan setempat. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat menyerukan agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap kedua wanita tersebut untuk memberikan efek jera.
Polisi setempat pun bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Mereka telah mengidentifikasi lokasi kejadian dan sedang berusaha mencari kedua wanita bule tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pihak kepolisian menegaskan bahwa tindakan semacam ini tidak bisa di biarkan begitu saja, mengingat risiko bahaya yang di timbulkan serta dampak negatif yang bisa terjadi.
Tindakan Kepolisian dan Proses Penyidikan
Menanggapi kejadian viral yang melibatkan dua bule mandi ‘bensin’ di Bali, pihak kepolisian Bali segera mengambil langkah-langkah proaktif untuk menangani insiden tersebut. Polisi Bali, dengan sigap, telah memulai penyelidikan untuk mencari kedua bule yang videonya beredar luas di media sosial. Upaya penyelidikan ini mencakup mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa tempat kejadian perkara.
Penjaga warung yang menjadi lokasi kejadian telah di mintai keterangan oleh polisi. Dalam pemeriksaan awal, kedua penjaga warung tersebut mengaku tidak memberikan izin bagi kedua bule untuk melakukan aksi mandi ‘bensin’. Pernyataan ini di peroleh sebagai langkah awal untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai situasi dan konteks kejadian tersebut.
Kapolsek Kuta Utara, AKP Muhammad Rizky Fernandez, memberikan pernyataan resmi terkait proses penyelidikan yang sedang berlangsung. Ia menjelaskan bahwa penyelidikan ini bertujuan untuk mengungkap motif dan latar belakang dari aksi yang di lakukan oleh kedua bule tersebut. Menurutnya, penting untuk memahami alasan di balik tindakan yang menghebohkan tersebut, apakah ada unsur kesengajaan atau hanya kelalaian yang berujung pada tindakan berbahaya.
Langkah-langkah yang di ambil oleh pihak kepolisian Bali ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayahnya. Dengan melakukan penyelidikan menyeluruh, di harapkan dapat di temukan jawaban yang jelas dan tindakan lebih lanjut yang tepat terhadap pelaku aksi mandi ‘bensin’ tersebut. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum yang sedang berlangsung.